PAKIBUZ – Sejarah rempah-rempah sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya pada abad ke-8 SM. Rempah-rempah dikenal luas sebagai tanaman yang dikembangkan dan ditemukan dalam peradaban Asia. Rempah-rempah telah digunakan dalam berbagai perkembangan kuno karena kualitasnya yang unik. Ada berbagai rempah-rempah yang digunakan untuk berbagai keperluan umum di seluruh dunia kuno. Berbagai rempah-rempah memiliki nilai yang dapat menciptakan berbagai produk yang dirancang untuk meningkatkan atau menekan rasa dan/atau sensasi tertentu. Rempah-rempah juga dikaitkan dengan ritual tertentu untuk melestarikan takhayul atau memenuhi kewajiban agama, di antara hal-hal lainnya.
Sejarah penggunaan rempah-rempah pada masa awal
Mesir Kuno
Rempah-rempah yang tergolong ketumbar, adas, juniper, jinten, bawang putih dan timi disebutkan dalam papirus Mesir tahun 1550 SM karena efek kesehatannya yang spesifik.
Cina Kuno
Publikasi Cina kuno Shennong Ben Cao Jing, atau Kitab Klasik Pengobatan Herbal yang berasal dari sekitar 2700 SM mencantumkan lebih dari seratus tanaman obat.
Mesopotamia Kuno
Prasasti tanah liat Sumeria yang berasal dari milenium ke-3 SM menyebutkan berbagai tanaman, termasuk timi. Raja Merodach-Baladan II (722–710 SM) dari Babilonia menanam banyak rempah-rempah dan herba (Misalnya: kapulaga, ketumbar, bawang putih, timi, kunyit, dan kunyit). Dewa bulan Babilonia, Sin, diyakini mengendalikan tanaman obat.
Persia Kuno
Catatan pada masa pemerintahan Raja Cyrus (559–530 SM) melaporkan pembelian 395.000 ikat bawang putih . Selain itu, orang Persia juga memproduksi minyak atsiri dari mawar, lili, ketumbar, dan kunyit.
Asal usul India
Rempah-rempah dan herba seperti lada hitam, kayu manis, kunyit, dan kapulaga telah digunakan oleh orang India selama ribuan tahun untuk keperluan kuliner dan kesehatan.
Yunani dan Roma
Sebagian besar karena penaklukan Asia Kecil oleh Alexander Agung, Dunia Yunani dapat memperoleh akses ke banyak rempah-rempah Timur. Banyak rempah-rempah Timur seperti lada, cassia, kayu manis, dan jahe diimpor oleh orang Yunani kuno. Hippocrates, yang sering disebut sebagai “Bapak Kedokteran,” menulis banyak risalah tentang tanaman obat termasuk kunyit, kayu manis, timi, ketumbar, mint, dan marjoram. Salah satu rempah-rempah obat Yunani yang paling penting digunakan sejak abad ke-7 SM dan dikenal sebagai Silphium, tanaman yang punah pada abad ke-1 Masehi.