PAKIBUZ – Renovasi sebuah bangunan di Belanda telah menghasilkan penemuan yang mengerikan: lantai ubin berusia berabad-abad yang sebagian terisi tulang yang digergaji.
Namun tulang-tulang itu bukan tulang manusia melainkan tulang puluhan sapi.
Penemuan yang membingungkan para arkeolog ini terjadi di Alkmaar, sebuah kotamadya di Belanda yang terkenal dengan pasar keju tradisionalnya.
Para arkeolog dipanggil selama renovasi sebuah bangunan awal abad ke-17 di distrik lampu merah kota tersebut, menurut pernyataan yang diterjemahkan dari kotamadya Alkmaar. Mereka menemukan bahwa lantai keramik sangat usang karena penggunaan yang intens dan bahwa celah di lantai tersebut diisi dengan tulang kaki sapi. Secara khusus, tulang-tulang tersebut adalah tulang metatarsal dan metakarpal, yang pada manusia adalah tulang kaki dan telapak tangan, tetapi pada sapi merupakan bagian dari tungkai bawah dan pergelangan kaki.
“Kami sangat senang berkesempatan melihat lantai tulang ini dengan mata kepala kami sendiri,” kata arkeolog kota Alkmaar Nancy de Jong dalam pernyataannya. “Merupakan suatu keistimewaan untuk mengungkap sesuatu dari era yang telah lama berlalu dan menambahkan informasi baru pada sejarah Alkmaar.”
Saat ini tidak jelas kapan lantai tulang ini dibuat, meskipun contoh serupa telah ditemukan di kota pelabuhan Belanda di Hoorn, Enkhuizen dan Edam dan diperkirakan berasal dari abad ke-15, menurut pernyataan tersebut.
Saat ini tidak jelas kapan lantai tulang ini dibuat, meskipun contoh serupa telah ditemukan di kota pelabuhan Belanda di Hoorn, Enkhuizen dan Edam dan diperkirakan berasal dari abad ke-15, menurut pernyataan tersebut.
Alkmaar adalah rumah bagi Museum Keju Belanda , dan sejarah pembuatan kejunya dimulai setidaknya pada tahun 1365, dengan penyebutan tertulis pertama tentang pasar kejunya pada tahun 1408. Pada puncak kejayaannya di abad ke-17, Alkmaar memperdagangkan jutaan pon keju, mengekspornya ke tempat lain di Eropa dan bahkan hingga ke Amerika Utara dan Hindia Barat. Namun tidak diketahui apakah tulang sapi di lantai berhubungan dengan tradisi pembuatan keju yang sudah berlangsung lama ini.
“Menemukan lantai ini sangat menarik,” kata Anjo van de Ven , anggota dewan warisan, dalam pernyataan tersebut. “Masih banyak cerita tersembunyi yang menunggu tim arkeolog kami untuk datang dan menemukannya.”
Penyelidikan lebih lanjut mengenai “lantai tulang” ini direncanakan selagi para arkeolog mencoba menentukan luas lantai tulang tersebut dan bagaimana ia digunakan, menurut pernyataan tersebut.