PAKIBUZ – Seperti planet lainnya, bumi berbentuk bulat. Ia berputar pada porosnya secara perlahan namun terus menerus, dan menyelesaikan rotasi ini kira-kira setiap 24 jam sekali. Saat bumi berputar, sebagian bumi menghadap matahari dan sebagian lagi membelakangi. Inilah sebabnya mengapa beberapa belahan dunia mempunyai siang dan malam pada waktu yang berbeda.
Ada sejumlah alasan mengapa para ilmuwan mengetahui bahwa bumi itu bulat, bukan datar. Ternyata kita juga bisa menguji sendiri sebagian besar alasan ini.
- Jika Bumi datar, kita akan dapat melihat ke luar dan melihat jauh, dengan asumsi tidak ada bangunan yang menghalanginya. Kita bisa melihat kota lain yang jaraknya ratusan mil. Atau sebuah kapal yang berlayar ke tengah laut. Perahu itu akan tetap terlihat tidak peduli seberapa jauh ia pergi ke laut.
Akan tetapi, jika kita melihat ke luar saat berdiri di tanah, kita tidak dapat melihat sejauh itu. Kita tidak dapat melihat ke kejauhan dan melihat kota yang jaraknya bermil-mil jauhnya. Dan sebuah kapal akan perlahan mulai menghilang dari pandangan saat semakin jauh. Ini karena Bumi itu bulat. Benda-benda di kejauhan tidak terlihat karena ada lengkungan pada bentang alamnya.
Salah satu cara untuk mengujinya adalah dengan menyaksikan matahari terbenam. Temukan tempat di mana Anda dapat melihat matahari terbenam, dan sediakan juga tempat di dekat tempat Anda dapat bergerak lebih tinggi dengan aman, seperti pohon atau bangunan. Atau bahkan mulai berbaring lalu berdiri. Di bumi, matahari pada akhirnya akan menghilang di balik cakrawala. Jika ini terjadi, segeralah pergi ke tempat yang lebih tinggi. Dari sana, Anda bisa melihat matahari kembali dalam waktu singkat.
- Anda mungkin pernah melihat bahwa ketika matahari terbit, ia menyebabkan terbentuknya bayangan jika menabrak sesuatu. Ternyata kita bisa menggunakan bayangan sebagai bukti lain bahwa Bumi itu bulat.
Jika Bumi datar, maka bayangan akan memiliki panjang yang sama, terlepas dari lokasinya. Ini berarti bahwa matahari menyinari semua tempat di Bumi pada sudut yang sama, sehingga menghasilkan bayangan yang sama. Namun, ternyata tidak demikian. Jika kita meletakkan dua batang kayu yang identik di tanah di dua tempat yang berbeda di Bumi, kita akan menemukan bahwa panjang bayangannya berbeda. Ini karena Bumi berbentuk bulat, sehingga cara matahari menyinari setiap lokasi akan sedikit berbeda.
Hal ini juga menjelaskan mengapa matahari terbenam pada waktu berbeda di lokasi berbeda. Matahari berada pada posisi yang berbeda sehubungan dengan lokasi yang berbeda. Maka waktu kapan ia akan turun di langit dan akhirnya menghilang di balik cakrawala akan berubah. Hal ini juga menjadi alasan mengapa setiap belahan dunia mempunyai zona waktu yang berbeda. Karena satu bagian dunia menghadap matahari, maka bagian lain di sisi bumi yang berlawanan tidak. Misalnya, waktu di New York, Amerika Serikat berbeda 12 jam dibandingkan waktu di Beijing, Tiongkok. Untuk belahan dunia yang letaknya berdekatan, perbedaan waktu akan lebih kecil.
- Saat gerhana bulan, bumi berada di antara bulan dan matahari. Ketika itu terjadi, matahari memproyeksikan bayangan bumi ke bulan. Jika hal ini terjadi, Anda sebenarnya bisa melihat bayangan bumi jika melihat ke bulan. Jika Anda melakukan ini, Anda akan melihat bahwa ada bayangan bulat, bukan bayangan datar.
Pertanyaan lanjutannya mungkin adalah apakah Bumi bisa berbentuk datar dan bulat, seperti pancake. Hal ini menyebabkan bayangan bulan berbentuk bulat, namun bentuk bumi datar. Jika Bumi datar tetapi berputar, bentuknya akan berbeda untuk gerhana pada waktu berbeda, siang atau malam. Terkadang hanya muncul sebagai garis. Selebihnya , ia akan tampak seperti oval atau lingkaran saat berputar. Namun, kita tahu bahwa bayangan bumi terhadap bulan saat gerhana selalu berbentuk lingkaran, kapan pun waktunya. Hal ini mendukung gagasan bahwa bumi itu bulat.
Ini hanyalah beberapa cara yang dapat diuji untuk mengetahui bahwa Bumi itu bulat. Dapatkah Anda memikirkan cara lain untuk menunjukkan bahwa bumi itu bulat dan tidak datar?