PAKIBUZ – Berbicara tentang keagungan alam, gunung merupakan salah satu formasi alam yang paling menonjol dan menakjubkan. Gunung merupakan rumah bagi berbagai satwa liar, flora, dan fauna, dan sering kali menjadi sumber mata air dan sungai yang mendukung kehidupan dari puncak tertinggi hingga lembah terendah. Selain berbagai sumber daya dan mineral yang disediakan gunung, gunung juga memberikan gambaran sekilas tentang usia suatu wilayah geografis.
Ahli geologi memegang kunci untuk menentukan usia gunung. Dengan mempelajari lapisan sedimen dan formasi batuan, mereka dapat membandingkan temuan mereka dengan skala waktu geologi dan menghasilkan data tentang penanggalan absolut, atau waktu tertentu, di mana batuan dan pegunungan terbentuk. Berkat temuan mereka, kita sekarang mengetahui 9 pegunungan tertua di dunia.
5. Dataran Tinggi Guyana, 2 BYO
Negara dan Asal: Amerika Selatan Timur Laut
Puncak Tertinggi: Pico de Neblina, 9.823 kaki
Ketinggian Rata-rata: 2600-4900 kaki
Perkiraan Luas Wilayah: 1.200 mil panjang, 200-600 mil lebar
Dibedakan oleh tepui, atau dataran tinggi pegunungan, Dataran Tinggi Guyana membentang melintasi batas-batas Venezuela, Guyana, Brasil, dan sebagian Kolombia. Vegetasi di wilayah ini sebagian besar berupa hutan hujan tropis, dan pegunungan itu sendiri merupakan sumber emas dan berlian yang melimpah.
Selain keanggunannya yang menonjol dan usianya yang mencapai 2 miliar tahun, Dataran Tinggi Guyana juga membanggakan dirinya sebagai Air Terjun Angel, air terjun tertinggi di dunia.
4. Magaliesberg, 2.4 SEBELUMNYA
Negara dan Asal: Afrika Selatan, Provinsi Barat Laut
Puncak Tertinggi: Nooitgedacht, 1852 meter
Ketinggian Rata-rata: 300 meter
Perkiraan Luas : 120 km
Pegunungan kuno ini juga merupakan lokasi tempat kita dapat melacak beberapa penghuni manusia paling awal. Wilayah di sekitar Magaliesberg mencakup Gua Sterkfontein, yang berada di area yang dikenal sebagai Tempat Lahirnya Manusia. Gua-gua ini, yang terletak di sebelah selatan pegunungan utama sejauh 25 km, telah memberi kita fosil tertua dari spesies hominin.
Saat ini, Magaliesberg dan wilayah sekitarnya dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia. Flora dan fauna yang subur berlimpah di daerah tersebut. Berhati-hatilah jika Anda berkunjung — ada juga kawanan babon dan banyak ular berbisa yang menghuni pegunungan tersebut.
3. Pegunungan Waterberg, 2,7 BYO
Negara dan Asal: Afrika Selatan, Provinsi Limpopo
Puncak Tertinggi: Geelhoutkop, 6.000 kaki
Ketinggian Rata-rata: 600 meter
Perkiraan Luas : 14.500 km persegi
Afrika Selatan merupakan rumah bagi beberapa pegunungan kuno, dan beberapa di antaranya yang tertua adalah Pegunungan Waterberg. Temuan arkeologi menunjukkan bahwa tiga juta tahun yang lalu, Waterberg mungkin merupakan rumah bagi nenek moyang manusia pertama.
Temuan di daerah ini berasal dari Zaman Batu dan meliputi lukisan gua Lapalala milik Suku Bushmen, yang menggambarkan antelop dan badak yang diburu oleh Suku Bushmen sebagai binatang buruan.
2. Hamersley Range, 3,4 Bawa Sendiri
Negara dan Asal: Australia Barat, Wilayah Pilbara
Puncak Tertinggi: Gunung Meharry, 4.098 kaki
Ketinggian Rata-rata: 450-550 m
Perkiraan Luas : 160 mil
Dengan dua puluh puncak tertinggi di Australia Barat, Hamersley Range memiliki ngarai dengan permukaan batu yang terjal dan berwarna-warni yang memperlihatkan beragam warna hijau, biru, dan merah muda — yang berubah-ubah mengikuti cahaya matahari. Di kaki ngarai ini dan di seluruh pegunungan terdapat kolam air jernih dan tumbuhan hijau yang rimbun.
Taman Nasional Karijini, salah satu taman nasional terbesar di Australia, berada di Pegunungan Hamersley.
Selain menjadi surga bagi satwa liar dan tempat-tempat alami yang indah, Hamersley Range juga memainkan peran penting dalam perekonomian. Lebih dari 100 juta ton bijih besi ditambang setiap tahunnya dari Hamersley Range, yang diperkirakan mencakup 90 persen dari ekspor bijih besi Australia.
1. Pegunungan Makhonjwa di Barberton Greenstone Belt, 3,5 BYO
Negara dan Asal: Afrika Selatan dan Swaziland
Puncak Tertinggi: 5.900 kaki
Ketinggian Rata-rata: 2.000-5.900 kaki
Perkiraan Luas : 120 x 60 km
Sekitar 80 persen pegunungan berada di Afrika Selatan dan sisanya tersebar di Swaziland. Pegunungan tersebut terletak di daerah yang dikenal sebagai Sabuk Batu Hijau Barberton, yang dinamai demikian setelah penemuan emas di daerah tersebut oleh George Barber dan sepupunya yang menyebabkan demam emas pada akhir abad kesembilan belas.
Baru pada tahun 1960-an para peneliti mulai menunjukkan minat pada usia gunung-gunung itu sendiri. Dua bersaudara, Morris dan Richard Viljoen, menemukan jejak lava Arkean, yang khas di lembah sungai Komati. Penemuan ini juga menghasilkan suhu tertinggi yang pernah tercatat untuk batuan vulkanik, yaitu 1650 derajat Celsius.
Urutan Arkean terpelihara dengan sangat baik dan memberikan gambaran sekilas tentang kerak samudra dan benua Bumi purba. Fosil beberapa bentuk kehidupan paling awal tertanam di Pegunungan Makhonjwa, dan area tersebut menunjukkan bukti dampak meteorit paling awal yang tercatat.