PAKIBUZ – Listrik melambangkan akses terhadap pengetahuan dan pemanfaatan inovasi. Meskipun listrik telah memfasilitasi kemajuan peradaban, tidak semua orang tahu siapa penemu listrik. Pertama-tama, perlu dicatat bahwa listrik bukanlah sebuah penemuan, melainkan sebuah penemuan. Sejak saat itu, penelitian dilakukan secara bertahap hingga semua detail tentangnya diketahui.
Sejarah listrik
Ada beberapa teori rumit tentang sejarah listrik dan asal muasal penggunaannya. Namun, penggunaan listrik modern saat ini merupakan hasil gabungan dari berbagai penelitian.
Data pertama yang dikumpulkan mengenai listrik statis dianalisis oleh Girolamo Cardano, yang melibatkan gaya listrik dan magnet dalam karyanya De Subtilitate, pada awal tahun 1550. Namun, baru pada abad ke-18 kapasitor pertama dikembangkan, botol Leyden, yang diciptakan oleh ilmuwan Ewald Georg Von Kleist dan Pieter Van Musschenbroek.
Kemudian, Benjamin Franklin menggabungkan semua penelitian ini dengan eksperimennya tentang terbangnya layang-layang pada tahun 1752. Ilmuwan itu mengikatkan sebuah kunci pada tali layang-layang dan menerbangkannya saat terjadi badai petir. Listrik mengalir melalui kunci tersebut dan menyebabkan kejutan cahaya, membuktikan bahwa listrik statis dan penerangan adalah hal yang sama dan, oleh karena itu, petir adalah salah satu bentuk listrik. Franklin melanjutkan penelitiannya hingga ia mencapai kesimpulan yang sebelumnya tak terbayangkan tentang muatan positif dan negatif.
Sejarah kelistrikan terus berlanjut hingga Nikola Tesla, Thomas Edison, dan Alexander Graham Bell, yang mengembangkan berbagai penelitian terkait kelistrikan. Penelitian tersebut meliputi penciptaan motor induksi, bola lampu, distribusi daya, lokomotif listrik pertama, telegraf, telepon, dan terakhir, industri telepon.
Siapa penemu listrik?
Daripada bertanya siapa penemu listrik, akan lebih tepat jika bertanya siapa penemunya. Karena listrik tidak ditemukan, tetapi justru ditemukan, karena merupakan sekumpulan fenomena fisik. Meskipun penggunaan listrik seperti yang kita ketahui saat ini merupakan hasil dari banyak penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun, penemuan tersebut dikaitkan dengan Thomas Edison (1879), karena ia berhasil menyalakan bola lampu pijar dengan energi. Edison tidak menemukan listrik itu sendiri, tetapi mengandalkan para peneliti sebelumnya, seperti tumpukan volta milik Alessandro Volta (1800).
Namun, Edison adalah orang pertama yang menghasilkan cahaya listrik secara tahan lama dan aman. Ia berhasil mengalirkan arus listrik yang tahan lama melalui filamen karbon pijar. Filamen ini ditempatkan dalam bel kaca, yang secara efisien memperluas penerangan, sehingga menerangi jalan dan rumah.
Listrik dan Perkembangan Umat Manusia
Akses terhadap listrik modern mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan manusia, dan memiliki dampak langsung pada produktivitas, literasi, sanitasi, penyediaan layanan dasar dan layanan komunikasi di masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) .
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara atau wilayah. Indeks ini memperhitungkan tiga indikator: harapan hidup, pendidikan (menganalisis tingkat literasi orang dewasa dan pendaftaran yang menggabungkan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi) dan standar hidup (mengukur produk domestik bruto per kapita dan ketimpangan daya beli).
Berdasarkan indikator-indikator ini, HDI, bersama dengan Badan Energi Internasional, telah mengonfirmasi bahwa ada hubungan langsung antara konsumsi energi dan kualitas hidup penduduk di beberapa negara dan menunjukkan bagaimana Yaman, Senegal, dan Kenya merupakan negara-negara yang paling terpengaruh oleh situasi ini.
Bukti paling nyata tentang pentingnya listrik bagi perkembangan umat manusia adalah hubungan antara konsumsi dan Produk Domestik Bruto (PDB). Negara-negara dengan tingkat konsumsi listrik yang tinggi cenderung memiliki tingkat pertumbuhan PDB yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan tingkat konsumsi yang lebih rendah. Hal ini karena listrik sangat penting untuk kegiatan ekonomi seperti produksi barang dan jasa, komunikasi atau transportasi.
Penggunaan listrik juga telah mendorong inovasi, faktor penting bagi perkembangan umat manusia. Salah satu contohnya adalah revolusi digital pada abad ke-20, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya penggunaan listrik.
Beberapa manfaat listrik sebagai sumber energi
Listrik bukan hanya sumber energi yang sangat diperlukan bagi pembangunan masyarakat, tetapi juga merupakan energi yang paling mudah digunakan, berkat keserbagunaannya. Berkat pemasangan jaringan kabel, listrik dapat disalurkan ke sejumlah besar kota dan desa. Demikian pula, listrik dapat menjangkau jarak yang jauh dan mampu memasok energi ke daerah-daerah terpencil.
Di sisi lain, penelitian dan pengembangan berkelanjutan dalam pencahayaan buatan telah menghasilkan solusi yang semakin berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi energi. Demikian pula, tanpa listrik, sebagian besar kemajuan teknologi saat ini, seperti konektivitas jaringan, tidak akan mungkin terjadi.
Laboratorium ilmiah juga telah menggunakan listrik sebagai sumber pengembangan dan inovasi, seperti elektrolisis, yang memungkinkan unsur-unsur senyawa kimia dipecah melalui penerapan arus listrik.