PAKIBUZ – Sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, Indonesia memiliki sejarah panjang yang sarat dengan peristiwa penting. Dari era kerajaan hingga era modern, berbagai peristiwa telah membentuk jati diri dan perjalanan bangsa Indonesia.
Peristiwa sejarah Indonesia menggambarkan perjuangan panjang, semangat persatuan, dan pengorbanan yang tak ternilai. Tak hanya menjadi pengingat masa lalu, berbagai peristiwa sejarah di Indonesia juga memberikan pelajaran berharga bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, berikut ini adalah daftar peristiwa sejarah yang sangat memengaruhi perkembangan Indonesia.
1. Kedatangan Bangsa Eropa
Peristiwa sejarah pertama di Indonesia adalah kedatangan bangsa Eropa ke negeri ini. Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan ini, tepatnya di Malaka pada tahun 1509. Meskipun sempat diusir, bangsa Portugis kembali pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque dan berhasil menguasai Malaka.
2. Berdirinya VOC
Pada tahun 1596, Belanda menyusul melalui ekspedisi Cornelis de Houtman di Banten. Pada tahun 1602, Belanda mendirikan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yang kemudian memonopoli perdagangan rempah-rempah. VOC dibubarkan pada tahun 1799 dan digantikan oleh pemerintah Belanda, meskipun sempat ada masa pendudukan Prancis dan Inggris.
3. Establishment of Budi Utomo (1908)
Pada tahun 1908, Dr. Wahidin Sudirohusodo merintis berdirinya Budi Utomo, sebuah organisasi pemuda yang menjadi tonggak kebangkitan nasional. Anggota organisasi ini berasal dari kalangan intelektual Jawa, terutama pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).
4. Sumpah Pemuda (1928)
Sumpah Pemuda yang dicanangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi lambang persatuan bangsa. Para pemuda dari berbagai daerah di nusantara mendeklarasikan tekad untuk bersatu, bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Pada momen itu, lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman pertama kali dikumandangkan.
5. Pendudukan Jepang (1942)
Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia setelah Belanda menyerah melalui Perjanjian Kalijati. Meskipun pendudukan Jepang relatif singkat, yakni antara tahun 1942 hingga 1945, Jepang memerintah dengan sangat kejam dan penuh kekerasan. Akibat penindasan yang dilakukan Jepang terhadap rakyat Indonesia secara brutal dan tidak manusiawi, terjadi perubahan signifikan dalam perjuangan kemerdekaan, termasuk pembentukan BPUPKI.
6. Sukarno Introduces Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 1945, Sukarno memperkenalkan ideologi dasar negara Indonesia yang bernama Pancasila. Sebelumnya, Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang menyelenggarakan sidang perdananya pada tanggal 29 Mei 1945.
7. Rengasdengklok Incident
Meskipun Jepang telah menjanjikan kemerdekaan, sekelompok pemuda tidak menyetujui janji tersebut. Mereka mendesak Sukarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa bergantung pada Jepang. Kemudian pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Langkah ini dilakukan untuk menekan Sukarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
8. Proklamasi Kemerdekaan (1945)
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Momen ini menandai berakhirnya penjajahan di Indonesia dan dimulainya perjuangan menegakkan kedaulatan melalui jalur diplomasi dan militer.
9. Pertempuran Ambarawa (Oktober 1945)
Pada tanggal 20 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethel tiba di Semarang. Saat mereka bergerak menuju Magelang, masyarakat melancarkan serangan yang memicu kerusuhan. Di bawah komando Kolonel Sudirman, pasukan TKR mengejar dan mengepung pasukan Sekutu, yang menyebabkan terjadinya pertempuran selama empat hari, dari tanggal 12 hingga 15 Desember 1945, yang dikenal sebagai ‘Pertempuran Ambarawa.’
10. Battle of Surabaya (November 10, 1945)
Brigadir Jenderal AWS Mallaby bersama pasukan Sekutu tiba di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945, yang memicu pertempuran sengit antara rakyat Surabaya dan pasukan Sekutu. Dalam pertempuran itu, AWS Mallaby tewas. Pertempuran ini menjadi simbol keberanian rakyat Indonesia melawan penjajahan.
Dengan semangat Bung Tomo, rakyat Surabaya dengan gagah berani menghadapi pasukan musuh. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945, ketika rakyat Indonesia menang dalam pertempuran besar itu. Itulah sebabnya tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
11. Pertempuran Lautan Api Bandung (23 Maret 1946)
Bandung Lautan Api merupakan salah satu pertempuran paling terkenal dalam sejarah Indonesia. Konflik ini bermula ketika pasukan Sekutu yang didukung oleh NICA tiba di Bandung pada tanggal 13 Oktober 1945 dan mengeluarkan ultimatum kepada para pejuang untuk meninggalkan Bandung Utara. Namun, para pejuang menolak untuk mematuhi perintah tersebut.
Tentara Republik Indonesia (TRI) akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Bandung. Sebelum meninggalkan kota itu, pada 23-24 Maret 1946, para pejuang menyerang pos-pos Sekutu dan membakar Kota Bandung, mengubahnya menjadi lautan api.
12. Peristiwa Merah Putih di Manado 1946
Peristiwa Merah Putih terjadi pada tanggal 14 Februari 1946 di Teling, Manado, saat rakyat Sulawesi Utara menyerbu markas militer Belanda. Sebagai bentuk perlawanan, mereka merobek bendera Belanda yang berwarna merah, putih, dan biru sehingga hanya tersisa warna merah dan putih. Bendera merah putih ini kemudian menjadi lambang negara Indonesia.
13. Linggarjati Agreement (November 15, 1946)
Perjanjian Linggarjati merupakan upaya diplomatik pertama antara Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan. Perjanjian ini dicapai di Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 10-15 November 1946 dan diratifikasi pada tanggal 25 Maret 1947. Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn. Sebagai hasilnya, Belanda secara de facto mengakui wilayah Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatra, dan Madura, dengan Indonesia menjadi bagian dari negara federal Republik Indonesia Serikat.
14. Pemberontakan DI/TII (1948-1949)
Selain menghadapi Agresi Militer Belanda Kedua, Indonesia juga menghadapi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), konflik politik pertama setelah kemerdekaan. Dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo, gerakan ini bertujuan untuk mendirikan Indonesia sebagai negara Islam. Pemberontakan tersebut bermula di Jawa Barat dan menyebar ke Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
15. Konferensi Meja Bundar (2 November 1949)
Sebagai tindak lanjut Perjanjian Roem-Royen, Konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan di Den Haag, Belanda, dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949. KMB membahas tentang penyerahan kedaulatan Indonesia dan penarikan pasukan Belanda.
16. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini berlangsung di Amsterdam dan Indonesia. Di Indonesia, Belanda diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Belanda diwakili oleh AHJ Lovink. Di Belanda, Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, dan Belanda diwakili oleh Ratu Juliana.
17. Indonesia Bergabung dengan PBB (1950)
Pada tanggal 28 September 1950, Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 setelah Belanda mengakui kedaulatannya dalam Konferensi Meja Bundar. Namun, Indonesia mengundurkan diri dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 karena konfrontasi dengan Malaysia, sebelum bergabung kembali pada tahun 1966.
18. Gerakan 30 September (1965)
Gerakan 30 September (G30S/PKI) merupakan peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Pada malam itu, enam jenderal TNI diculik dan seorang perwira dibunuh oleh kelompok yang diduga berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini menandai berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto.
19. Era Reformasi 1998
Reformasi 1998 merupakan gerakan rakyat yang menggulingkan pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto setelah berkuasa selama lebih dari 30 tahun. Krisis ekonomi, politik, dan sosial pada akhir tahun 1990-an memicu gerakan ini, yang mengakibatkan perubahan signifikan seperti pembatasan masa jabatan presiden, desentralisasi kekuasaan, dan kebebasan pers.
20. Kemerdekaan Timor Timur (2002)
Timor Timur memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 2002, setelah menjadi provinsi Timor Timur sejak tahun 1976. Di bawah kepemimpinan BJ Habibie, referendum diadakan pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan status Timor Timur. Mayoritas rakyat Timor Timur memilih kemerdekaan. Selanjutnya, pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur diakui sebagai negara merdeka dengan Dili sebagai ibu kotanya.